Blogroll

Animated Spinning Kunai - Naruto

Senin, 05 Februari 2018

LAPORAN PRAKTIKUM MINYAK KEMIRI




LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
OPERASI TEKNIK KIMIA


NOMOR DAN NAMA PRAKTIKUM
PEMBUATAN MINYAK KEMIRI

DISUSUN OLEH :

NAMA : SITI NURJANAH
NOMER : 23 / 16249
JURUSAN : KIMIA INDUSTRI B

















LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM
OPERASI TEKNIK KIMIA




I.        PERCOBAAN
Pembuatan Minyak Kemiri
                        
II.      TUJUAN
1.      Siswa dapat mengetahui cara pembuatan minyak kemiri
2.      Siswa dapat membuat minyak kemiri dengan metode soxhlet

III.    LANDASAN TEORI

Kemiri (aleuritas moluccana) adalah tumbuhan yang bijinya dimanfaatkan sebagai sumber minyak dan rempah rempah. Kemiri terutama ditanam untuk bijinya, yang setelah diolah sering digunakan dalam masakan Indonesia. Kemiri memiliki kesamaan dalam rasa dan tekstur dengan macadamia yang juga memeiliki kandungan minyak yang hampir sama. Inti biji kemiri mengandung 60 66% minyak. Penanaman kemiri modern kebanyakan hanya untuk memperoleh minyaknya. Dalam setiap penanaman masing masing pohon akan menghasilkan sekitar 30 80 kg kacang kemiri dan sekitar 15 20% dari berat tersebut merupakan minyak yang didapat. Minyak kemiri terutama megandung asam oleostearat. Kemiri mempunyai sifat untuk mengatasi dan mengobati peyakit diare, disentri,msakit perut, sembelit, demam, dan juga sariawan. Manfaat kemiri disebabakan karena kandungan yang ada di dalamnya seperti sponin, falvonoida, dan polifenol. Komponen tersebut merupakan komponen  yang baik bagi manusia.  Terdapat kandungan gizi di dalam kemiri seperti protein, lemak, dan jugabkarbohidrat. Kandungannya yang penting di dalam kemiri adalah vitamin , asam sulfate, serta foto sentrol yang bias membantu menghambat terjadinya pembentukan kolesterol.Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organikyang tidak larut atau bercampur dengan air, tetapi larut dalam pelarut organik. 
Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organikyang tidak larut atau bercampur dengan air, tetapi larut dalam pelarut organik. Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam, serta tidak larut pada air, larut dalam pelarut organik non polar, misalnya dietil eter( C2H5OC2H5), benzene dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama. Jadi minyak juga merupakan senyawa ester. 
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat ke dalam komponen komponennya berdasarkan perbedaan kelarutannya dengan menggunakan zat pelarut atau solven sebagai pemisah atau separating agent dengan pembagian sebuah zat terlarut antara dua pelarut yang tidak bercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari satunpelarut ke pelarut yang lain. Apabila komponen yang dipisahhkan berada dalam fase padat, maka proses tersebut dinamakan pelindihan atau LEACHING, sedangkan istilah EKSTRAKSI umum dipakai jika soluter berada dalam fase cair.
Distilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan titik didih atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat pendingin. Proses distilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar kondensor), sehingga uap yang dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut
Sedangkan, minyak kemiri sendiri adalah minyak nabati berbentuk cair karena mengandung sejumlah asam lemak tidak jenuh sebagai berikut :

IV.        ALAT DAN BAHAN
A.     Alat :
1.      Hotplate
2.      Statif dan Klem
3.      Labu Alas Bulat
4.      Selang
5.      Seperangkat alat distilasi
6.      Soxhlet
7.      Erlenmeyer
8.      Gelas kimia
9.      Dudukan
10. Reflux
11. Termometer
B.      Bahan :
1.      Biji kemiri
2.      N-heksan
3.      Batu didih
4.      Kertas saring

V.      CARA KERJA
A.     Ekstrasi dengan metode soxhlet
1.      Alat dan bahan disiapkan.
2.      100 gr biji kemiri yang telah diiris tipis ditimbang, kemudian dibungkus dengan kertas saring.
3.      Biji kemiri yang telah dibungkus dimasukkan kedalam soxhlet dengan alat ekstrasi yang sudah dipasang.
4.      Dipanaskan dengan suhu maximal (540OC) selama 2 jam.
5.      Setelah 2 jam dihasilkan cairan berwarna agak kekuningan lalu dilakukan distilasi.
B.      Distilasi Hasil Ekstrasi
1.      Alat dan bahan distilasi disiapkan.
2.      Cairan yang telah dihasilkan pada proses ekstrasi dilakukan pemanasan dengan metode distilasi untuk memisahkan minyak dengan n-heksan.
3.      Pemanasan dilakukan dengan suhu maximal sampai suhu didalam alat distilasi mencapai 70OC keatas.
4.      Setelah itu minyak dengan n-heksan sudah terpisah.
5.      Minyak yang dihasilkan kemudian dioven dengan suhu 100OC untuk menghilangkan sisa-sisa n-heksan yang ada.
6.      Minyak kemiri yang dihasilkan sudah berupa minyak murni.

VI.    DATA HASIL PERCOBAAN
A.     Pada proses ekstrasi, dihasilkan :
·        Cairan berwarna agak kuning yang merupakan campuran n-heksan dengan minyak kemiri.
B.      Pada proses distilasi, dihasilkan :
·        Sisa N-hexane yang keluar adalah 175 mL
·        Minyak kemiri murni yang berwarna bening kekuning-kuningan
·        Memiliki bau menyengat kemiri
·        Minyak yang dihasilkan 32 ml
Keterangan :
ü  Biji kemiri diiris tipis-tipis agar minyak cepat / mudah keluar
ü  Pemanasan pada proses distilasi dimatikan pada saat suhu diatas 70OC karena pada suhu tersebut menandakan bahwa n-heksan sudah tidak ada
ü  Titik didih n-heksan kurang dari 70OC
ü  Pengovenan setelah distilasi ditujukan untuk menghilangkan sisa-sisa n-heksan
ü  Bungkusan biji kemiri tidak boleh melebihi batas tabung kecil pada soxhlet.

VII. ANALISIS DATA
“ Diagram Alir”

            Pelarut (s) = M--->Mp          = p . v
                                                = 0, 6548 . 300
                                                = 196, 44 gr

Minyak Kemiri---> Mk          = p . v
= 32 . 0, 9126
                                                = 29, 2032 g

Massa Raffinat          = F – Mk
                                    = 75 gr – 29, 2032 gr
                                    = 45, 7968 gr

Massa Minyak Kemiri yang terbawa bersama raffinat
= Xf . F – Mk
= 0, 66 . 75 . 29, 2032
= 20, 2968 gr

Rendemen Produksi Minyak Kemiri
= Mk . 100 %
     F    . 100 %
= 29, 2032 . 100 %
   0,66 . 75
= 58, 99 %

Rendemen Produksi Minyak Kemiri terhadap Massa Umpan
= Mk . 100 %
     F
= 29, 2032 . 100 %
         75
= 38, 94 %

Persen Mk dalam raffinat
= Xf . F – Mk   x 100 %
    F – Mk
            = 0,66 . 75 – 29,2032   x 100 %
                     75 – 29,2032
            = 20, 2968  x 100 %
               45, 7968
            = 44, 3193 %

NERACA MASSA

Diketahui :
S --->Massa Pelarut ( N-hexane ) = 196,44 gr
F--->Massa Umpan ( Biji Kemiri ) = 75 gr
R--->Massa Raffinat ( Biji Kemiri yg sudah diambil ekstraknya ) = 45, 7968 gr = 45,8 gr
D ---> Distilat ( Sisa Distilasi berupa N-hexan ) 175 mL
Ditanya : Tabel neraca massa?
Jawab :

“ Tahap Ekstraksi ”
E---> Ekstrak ( Hasil Proses Ekstraksi )

Masuk = Keluar
F + S = R + E
75 + 196,44 = 45,80 + E
E = 75 + 196,44 – 45,80
E = 225,64 gr

“ Tahap Distilasi ”
VolD = 175 mL ------- D = M

P = M / v
M = p . v
M = 0,6548 . 175
D = 114,59 gr ( Massa n-hexane yang keluar )
H---> Hasil Proses Distilasi yang akan dilanjutkan pada pengovenan
Masuk = Keluar
E = D + H
225,64 = 114,59 + H
H = 225,64 – 114,59
H = 111,05 gr

“ Tahap Pengovenan ”
N ---> N-hexane yang menguap saat pemanasan pada oven

Masuk = Keluar
H = N + Mk
111,05 = N + 29,2032
N = 111,05 – 29,2032
N = 81,8468 gr
N = 81,85 gr


Tabel Neraca Massa proses pembuatan Minyak Kemiri 
Penyusun
Masuk
Keluar

Tahap Ekstraksi
Tahap Destilasi
Tahap Oven
Keluar Destilasi
Keluar Oven
n-hexane
196,44
0
0
114,59
81,85
Biji Kemiri
75


45,80
29,20
(Sebagai Minyak)
Jumlah
271,44
271,44

 BEP ( Perkiraan Harga Jual )

a)      Biaya  Tetap
Hotplate                                     : Rp.   2.000
Statif + klem                              : Rp.      500
Labu alas datar / bulat               : Rp.   1.000
Selang                                        : Rp.      200
Seperangkat alat destilasi          : Rp.   2.000
Soxhlet                                      : Rp.   2.000
Erlenmeyer                               : Rp.      300
Gelas Kimia                              : Rp.      300
Dudukan                                    : Rp.      100
Reflux                                        : Rp.   2.000
Termometer                               : Rp.      100                  +
                                                     : Rp. 10.500 /hari 
                                                     = Rp.     315.000/bulan
Sewa tempat                                = Rp. 1.500.000/bulan            +
                                                     = Rp. 1.815.000/bulan

b)     Biaya Tidak Tetap
Biji Kemiri                                    : Rp.     5.000
N-hexan                                       : Rp.   10.000
Batu Didih                                   : Rp.        500
Kertas Saring                              : Rp.     2.000             +
                                                     : Rp. 17.500/hari 
                                                    = Rp. 525.000 /bulan
Pengemasan                                = Rp 5.000

c)      Biaya Tenaga
Karyawan            :  @1.600.000 / bulan x 1 orang = Rp.1.600.000
Promosi               : Rp. 100.000/bulan

d)     Biaya Produksi
Rp. 1.600.000 + 100.000 + 1.815.000 + 530.000 = Rp. 4.045.000 /bulan

Hasil Minyak Kemiri = 32 mL/hari x 30 = 960 ml/bulan

Harga Minyak Kemiri = @Rp 10.000

Keuntungan = ( 10.000 x 960 botol ) – ( Rp 4.045.000 )
                       = Rp 9.600.000 – 4.045.000
                       = Rp. 5.550.000

BEP Produksi      = Total Biaya / Total Penjualan
                             = Rp. 4.045.000 / 10.000 = 404,5 unit

BEP Harga           = Total Biaya / Total Produksi
                             = Rp. 4.045.000 / 960 = Rp. 4.213,542

VIII. PEMBAHASAN
Berdasarkan data hasil percobaan dan  analisis data dapat kita ketahui bahwa dalam ekstraksi atau pembuatan minyak kemiri dengan metode soxhlet ini memiliki banyak keuntungan selain penggunaannya yang sederhana dan mudah juga dapat menghasilkan minyak kemiri lebih banyak dibanding metode modern yang lainnya. Dalam percobaan ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti dalam penentuan suhu yang baik, pemotongan buah kemiri, pembungkusan buah kemiri dengan kertas saring, pemasangan alat yang benar dan tepat, juga ketelitian dalam melakukan proses ekstrasi maupun destilasi.
Pada percobaan ini ada 2 proses yang dilakukan yaitu proses ekstrasi dengan soxhlet dan proses destilasi, pada proses ekstraksi hasil berupa cairan berwarna agak kekuningan yang merupakan campuran/larutan n-hexane dan minyak kemiri yang didapat. Pada proses ekstraksi sebernarnya diperbolehkan lebih dari 2 jam untuk mendapatkan hasil ekstraksi/minyak yang lebih maksimal. Setelah dilakukan ekstrasi, hasil yang didapat kemudian dilakukan proses destilasi sederhana untuk memisahkan kandungan minyak dengan n-heksan. Pada proses destilasi didapatkan 2 hasil yaitu air dan minyak kemiri. Minyak kemiri yang telah didapat merupakan minyak kemiri murni dan memiliki bau menyengat khas kemiri.
Dalam percobaan ini buah kemiri yang digunakan adalah 75 gr dengan pelarut n-hexane 300ml yang memiliki massa jenis 0,6548 gr/ml. Minyak kemiri yang didapat adalah 32 ml dengan massa jenis 0,9126 gr/ml sehingga didapat massa minyak sebanyak 29,2032 gr, massa raffinat sebanyak 45,7968 gr. Dengan Xf sebesar 0,66 didapat massa minyak kemiri yang terbawa bersama raffinat sebanyak 20, 2968 gr, rendemen produksi minyak kemiri sebesar 59 % , rendemen produksi minyak kemiri terhadap umpan sebesar 38,94 %, dan persen minyak kemiri(mk) dalam raffinat sebesar 44,3193 %.

IX. KESIMPULAN
Berdasarkan data hasil percobaan, analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa ektraksi/ pembuatan minyak kemiri dengan metode soxhlet memiliki keuntungan yang lebih banyak dibanding dengan metode modern yang lain, namun ekstraksi dengan metode ini juga dibutuhkan ketelitiaan dan kehati-hatian.
Pada percobaan ini digunakan umpan sebanyak 75 gr dengan pelarut n-hexane 300 ml yang memiliki massa jenis 0,6548 gr/ml, sehingga menghasilkan minyak kemiri sebanyak 32 ml dengan massa jenis 0,9126 gr/ml, massa minyak sebanyak 29,2032 gr. Dengan Xf sebesar 0,66 didapat massa minyak kemiri yang terbawa bersama raffian sebanyak 20, 2968 gr, rendemen produksi minyak kemiri sebesar 59 % , rendemen produksi minyak kemiri terhadap umpan sebesar 38,94 %, dan persen minyak kemiri (mk) dalam raffinat sebesar 44,3193 %.

X. DAFTAR PUSTAKA



LAMPIRAN GAMBAR

Bahan Praktikum ( Kemiri )


  

 


Proses Destilasi





I

1 komentar: