LAPORAN
RESMI
PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI
I.
PERCOBAAN
Uji
Kualitas Daging
II.
TUJUAN
Dapat
menguji kualitas daging yang layak konsumsi
III.
LANDASAN TEORI
Daging
merupakan salah satu produk ternak yang menjadi penyuplai protein hewani
terbesar bagi masyarakat Indonesia. Daging sapi, kerbau, domba, kambing, ayam
dan bebek adalah beberapa jenis daging yang lazim dikonsumsi dan diolah menjadi
aneka makanan oleh masyarakat Indonesia. Indonesia yang kaya akan kebudayaan
menyebabkan jenis olahan dari daging tersebut berbeda antara satu daaerah
dengan daerah lainnya.
Pada
umumnya masyarakat Indonesia menghendaki daging yang empuk yang berasal dari
hewan ternak yang memiliki umur potong yang muda. Disamping hal tersebut,
beberapa jenis olahan makanan dari daging juga mempertimbangkan serat daging,
tingkat kekenyalan dan kandungan air dari daging tersebut. Hal ini terkait
dengan cara pengolahan dari berbagai olahan makanan tersebut seperti perebusan,
penggilingan, pembakaran dan penggorengan.
Daging
yang beredar di pasar setiap harinya tentunya memiliki kualitas yang sangat
bervariatif. Beragamnya kondisi ternak, cara pemeliharaan dan umur potong dari
ternak tersebut menyebabkan kualitas dari daging yang dihasilkan menjadi beragam.
Dengan beragam kondisi tersebut, pelanggan harus teliti dalam memillih daging
yang akan dikonsumsi.
Beberapa
hal yang menjadi patokan kualitas daging diantaranya daya mengikat air, tingkat
keempukan, besarnya susut masak dan pH dari daging tersebut. Hal-hal tersebut
menjadi indikator akan mutu daging yang dikonsumsi. Hal lain yang bisa
diaplikasikan dalam memilih daging adalah dengan memperhatikan warna daging dan
bau dari daging tersebut agar terhindar dari tindakan penipuan seperti
pengoplosan daging.
IV.
ALAT DAN BAHAN
A.
ALAT
·
Almunium
Foil
·
Cawan
Petri
·
Spatula
·
Lampu
Spiritus
·
Rak
tabung reaksi
·
Tabung
reaksi
·
Cotton
bud
·
Kawat
ose
·
Gelas
piala
B.
BAHAN
·
Daging
Sapi Pasaran
·
Aquadest
·
Media
VRB
V.
CARA KERJA
1.
Disiapkan
alat dan bahan
2.
Dilarutkan,
dan dipanaskan 9, 87 gram VRB pada 250 mL aquadest
3.
Dituang
ke dalam Cawan petri, kemudian didinginkan.
4.
Lubangi
bagian almunium foil 2 x 2 cm
5.
Almunium
foil yang telah dilubangi di letakkan di atas daging
6.
Digunakan
Cotton bad , digosokkan / di oleskan pada bagian daging yang telah diletakkan
almunium foil
7.
Dicelupkan
cotton bad tadi pada 10 ml Aquadest di tabung reaksi No 1, 2 dan 3
8.
Disterilkan
kawat ose dengan nyala api Spiritus, kemudian Kawat ose di celupkan ke dalam
Larutan No 1, selanjutnya digoreskan pada Media VRB yang telah dingin ( No 1
pula )
9.
Diulang
langkah 8 dan 9 pada Media dan Teknik Gores yang berbeda.
10. Di taruh Cawan Petri pada
Incubator selama 3 hari
11. Dicatat hasil yang diamati.
VI.
GAMBAR KERJA
VII.
DATA HASIL PERCOBAAN
NO
|
GAMBAR
|
TEKNIK GORES
|
BAKTERI
|
1
|
Sinabung
|
·
Salmonella
= Bintik bintik warna hitam · E-colli = Bintik bintik kuning kemerahan |
|
2
|
Kuadran
|
· Salmonella = Bintik bintik warna hitam · E-colli = Bintik bintik kuning kemerahan |
|
3
|
T
|
· Salmonella = Bintik bintik warna hitam · E-colli = Bintik bintik kuning kemerahan |
VIII.
PEMBAHASAN
Berdasarkan
data hasil dapat diketahui bahwa Daging yang menjadi uji praktikum mengandung 2
bakteri sekaligus. Bakteri tersebut adalah Bakteri Salmonella dan Bakteri
E-colli. Bakteri Salmonella dapat dilihat dari bintik bintik hitam, sedangkan
Bakteri E-colli berupa bintik bintik kuning kemerahan yang muncul di ke-3 Cawan
petri.
IX.
KESIMPULAN
Berdasarkan
data hasil dan pembahasan dapat disimpulan jika Daging Pasar pada praktikum ini
Positif mengandung bakteri Salmonella dan juga E-Colli, dan hal ini membuat
Daging ini tidak layak serta tidak aman untuk Konsumsi. Sebab Bakteri
Salmonella dan E-colli dapat menjadi bakteri patogen yang menyebabkan penyakit
bagi tubuh pengonsumsi.
X.
DAFTAR PUSTAKA
o
Anon,
M. C. dan A. Calvelo. 1980. Freezing rate effects of drip loss of frozen beef.
J. Meat Sci. 4:1.
o
Soeparno.
1998. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar